Profile


DR. Mochtar Wijayakusuma


Pada tahun 2002 DR. Mochtar  Wijayakusuma  memperdalam  Ilmu pengobatan Tradisional  tertinggi di Chinese  Academy  of  Traditional  Chinese   Medicine   di Beijing  dan di Chinese  Acupuncture & Acupressure Institute  Hongkong  serta diangkat  sebagai  Penasehat.

Dalam  riwayat  pekerjaan dalam  pengabdian  sejak tahun 1988  telah dipercaya  sebagai  konsultan  kesehatan  dan mendapat  penghargaan dari   Kepolisian   Kemiliteran,   Instansi Pemerintah  Pusat  maupun Daerah,  Organisasi Olahraga dan Profesi  dan  beberapa  Universitas  terkemuka  di Indonesia, juga  sebagai  Tim dan Peneliti  Pengobatan  Tradisional di Universitas  Bung Karno (UBK)  dan  mendapat  pengakuan  dari dalam  maupun Luar Negeri  atas  usahanya dalam  Pengembangan  Pengobatan yang telah  puluhan tahun  di pelajari dan ditekuninya  dari berbagai negara.  Dan  juga sebagai  staff ahli Badan  Narkotika  Nasional (BNN).

DR. Mochtar Wijayakusuma adalah putra ke tiga dari Alamarhum Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma, Maestro Herbal Indonesia.


Sekilas tentang Prof H.M. Hembing Wijayakusuma, Maestro Herbal Indonesia













Pria kelahiran Medan ini dikenal karena ilmu herbal dari tanaman lokal. Ia aktif mengkampanyekan tanaman obat asli Indonesia sebagai terapi kesehatan. 

Bukunya yang berjudul 'Hidup Sehat Cara Hembing' memaparkan aneka tanaman yang bisa digunakan sebagai obat mulai dari penyakit kulit hingga terapi kanker.


Lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture ini juga aktif di dunia pendidikan sejak 1975. Awalnya Ia diangkat sebagai penasihat di almamaternya, lalu beralih menjadi penasihat konsultan pada Journal of Kyoto Pain Control Institute Jepang pada tahun 1975. Hingga akhirnya menjabat sebagai Wakil Presiden World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan pada tahun yang sama.


Ketekunannya terhadap tanaman obat membuahkan sejumlah penghargaan. Pada 1987, Hembing mendapat penghargaan dari Academician of Merit Award dari Lembaga International Dag Hammerskjold dan Diplomatic Academy of Peace dari Malaga, Spanyol. 


Dari dalam negeri, putra pasangan HS Chong dan Kuan Lie Thau ini mendapat Bintang Jasa Utama dari pemerintah. Sementara dari Menteri Lingkungan Hidup, Hembing mendapat tanda jasa atas upayanya menggunakan tanaman obat sebagai pengobatan tradisional. 


Adapun Menteri Kehutanan dan Perkebunan juga mengganjar Hembing dengan penghargaan atas terapi sengatan lebah. Total penghargaan yang dikumpulkan Hembing mencapai 30 buah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


Kini Hembing Wijayakusuma pada hari Senin, 8 Agustus 2011, pukul 01.30 telah meninggal dunia. ayah tiga putra-putri ini meninggal pada usia 71 tahun di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

Biodata Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma, Maestro Herbal Indonesia. :

Nama
:  Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma
Tempat/Tgl/Lahir
:  Medan, 10 Maret 1940
Agama
:  Islam
Pendidikan
:  Chineses Acupuncture Institute, Hongkong (1970)

Karir   : 
- Penasehat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong (1975).
- Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute,
Jakarta (1975) 
- Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture, Korea Selatan (1975) 
- Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan (1976) 
- Guru Besar Wongkwang University, Korea Selatan (1976)
- Penasehat pada Acupuncture Association of Queebes, Kanada (1977)
- Penasehat pada Societe Italiana di Agopunctura, Italia(1977)
- Presiden CD Dag Hammarskjod (1987)
- Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia  (HIPTRI), (1992)
- Guru Besar di Dongshin University, Korea Selatan (1995) 
- Ketua Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI), (1999) 
- Dewan Kurator Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta (1999)
- Senat Guru Besar UBK, Jakart
- Pendiri Bagian Akupuntur Universitas Islam Sumatera Utara, Medan 
- Ketua Umum Yayasan Cheng Ho, Semarang-Jakarta

Kegiatan Lain : 
 
Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan


Keluarga      :  
Ayah
: H.S.Chong
Ibu
: L.T. Kwan
Istri
: Lilan Kusumawati (Alm.)
Anak
: Valencia Wijayakusuma
: Ipong WIjayakusuma
: Mochtar Wijayakusuma

Penghargaan :

Adapun penghargaan yang berhasil diraih Hembing baik nasional dan internasional sebanyak 30 buah diantaranya :
  • Bintang Jasa Utama dari pemerintah RI.
  • Pada 1987, penghargaan dari Academician of Merit Award dari Lembaga International Dag Hammerskjold dan Diplomatic Academy of Peace dari Malaga, Spanyol.
  • Penghargaan atas jasa pengembangan terapi sengatan lebah dari Menteri Kehutanan dan Perekebunan.
  • Penghargaan Keanekaragaman Hayati dari Menteri Lingkungan Hidup atas jasanya mengupayakan pengobatan tradisional dengan tanaman obat.

Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Raaji’oon
Selamat jalan Prof. Hembing,
Terimakasih karena sudah mengingatkan kami akan kekayaan Indonesia.
Terimakasih  atas buku-buku  pedoman yang telah kautulis dan wariskan.
Semua nampak begitu lebih berarti ketika kau tiada.